KOMUNIKASI PINTAR DALAM MENDIDIK
ANAK
Oleh : Indah Prihati, S.Si
.(kepala KB&TPA
BINA INSANI CILACAP)
Kualitas
anak yang diharapkan :
1. Terampil
dalam kemampuan dasar, yaitu :
terampil membaca,
menulis, berhitung, berbicara dan mendengar.
2. Terampil dalam berpikir, yaitu :
Berpikir kreatif, memecahkan masalah,
mengambil keputusan, kemampuan imajinasi, cara bekerja dan asal muasal sesuatu,
dan menggunakan logika.
3. Kepribadian yang berkualitas, yaitu :
Keimanan, harga diri, akhlak yang baik,
kemandirian, tanggung jawab individu dan sosial, kemampuan berkomunikasi,
kekokohan pribadi, memiliki kompetensi yang mampu mengelola sumberdaya
(bekerjasama, mencari dan memperoleh informasi serta mengetahui, membentuk dan
menggunakan sistem), memahami dan mampu menggunakan tehnologi.
Kesalahan dalam berkomunikasi dengan anak:
1. Bicara tergesa-gesa
2. Lupa bahwa setiap anak adalah unik
3. Tidak membaca bahasa tubuh
4. Tidak mendengar perasaan anak
5. Tidak memisahkan masalah-masalah yang dihadapi
6. kurang mendengar aktif
7. selalu menyampaikan pesan "kamu"
8. Menggunakan 12 gaya populer
a. memerintah e. mencap/melabel i. menghibur
b. menyalahkan f. mengancam j. mengkritik
c. meremehkan g. menasehati k. menyindir
d. membandingkan h. membohongi l. menganalisa
Akibatnya :
1. Anak tidak percaya diri, mudah menyerah, penakut, tidak mau mencoba, tidak bisa menghargai orang lain
2. Tidak mempunyai konsep diri yang bagus
Hidarilah kalimat-kalimat sebagai berikut :
1. Lantainya sapu! diganti ...... mas/mbak/kakak/adik Ibu meminta tolong
lantainya disapu!
(Awali dengan kata tolong ........)
2. Makanya kalau diberitahu nurut! Itu akibatnya! Kaya gitu saja nangis diganti ...... Ada apa? Mana yang sakit? Diobati ya/ditiup ya/diusap ya? Sudah sembuh?
Bagaimana tadi kok bisa jatuh?
Hebat sekali larinya banter, lain kali hati-hati! Sabar ya berdoa
cepat sembuh.
3. Kalau main nanti harus dirapikan lagi! Kalau tidak, tidak boleh main lagi/Ibu marah! diganti ...... Wah senang ya bermain, pasti
dirapikan kan nanti. Senang bermain ,
senang merapikan! ..... atau ...... Maaf ibu sedang repot, nanti tidak
bisa bantu merapikan. Pasti bisa kan
merapikan sendiri?
4. Ndableg!
Bodoh! Jelek, Si hitam, si kurus,
dll. Diganti ...... Anak sholeh, anak pintar, Siti
anak cantik! Dll dan panggilan tersebut
tetap diberikan walaupun saat membuat kita orangtua/guru tidak senang (anak
membuat keonaran).
5. Jangan nangis! Jangan lari-lari!
Jangan minta uang! Dan
lain-lain yang diawali kata ”jangan”. diganti ......
Ibu senang lho ajak Toni jalan-jalan kalau tidak minta uang, karena sekarang ibu sedang tidak punya punya
uang. Atau ..... Ibu
sedih dan malu kalau Safa tidak mau sekolah, karena nanti tidak bisa jadi anak
pintar. Kalau tidak pintar tidak
disayang Alloh/tidak jadi dokter.......
6. Kamu tidak seperti Mira pintar..! Kayak Ismail tu tidak nangis..! ini
tergolong membandingkan...diganti.... Kamu pasti pintar.. ayo coba.. coba lagi
pasti bisa...sedih ya di tinggal ibu sabar ya di sayang bu guru......marah ya
..sabar ya.... senang bermain mudah minta maaf muda memaafkan....maaf kalo
nangis terus bisa sakit tenggorokannya/menganggu yang lain dll
7. Masak gambar kereta kaya gitu?
Masak gambar daun warnanya merah?
Diganti.... bagus ayo lanjutkan dan diberi pijakan lagi berupa
gambar
8. Tumben bangun pagi. Tumben....... nggak nangis lagi... biasanya
kamu..... diganti alhamdulillah anak pintar sudah bangun pagi/tidak nangis/
mau belajar sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar